Selasa, 29 Maret 2016

Sistem Ekskresi pada Manusia (IPA)

 Sistem Ekskresi Pada Manusia


Sistem ekskresi pada manusia belum banyak diketahui oleh manusia itu sendiri. Manusia kadang tidak mengetahui organ-organnya dengan baik sehingga banyak manusia yang memiliki sedikit pengetahuan tentang organ-organ yang ada di dalam tubuhnya. Ekskresi sendiri merupakan proses yang akan dilakukan manusia untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dari dalam tubuhnya. Zat atau sisa metabolisme yang dilakukan saat ekskresi akan diserap dalam bentuk urine, keringat dan juga pernafasan.
Kadang manusia salah mengartikan ekskresi dengan defekasi. Defekasi merupakan proses pengeluaran sisa dari sistem pencernaan manusia yang tidak bisa terserap oleh tubuh dalam bentuk feses. Salahnya pengetahuan manusia tentang ekskresi dan defekasi itu membuat manusia menyebut feses merupakan hasil dari ekskresi manusia padahal yang benar adalah feses merupakan hasil dari defekasi.
sistem ekskresi
Sistem ekskresi manusia dibantu dengan alat-alat ekskresi pada manusia. Sehingga hasil ekskresi pada manusia akan melibatkan alat-alat ekskresi tersebut dalam mengeluarkan hasil dari sistem ekskresi. Zat yang akan dikeluarkan oleh alat ekskresi merupakan zat yang berasal dari sisa metabolisme yang ada di dalam tubuh manusia. Mengapa zat dari sisa metabolisme tersebut harus dikeluarkan?, hal itu dikarenakan jika sisa metabolisme tidak dikeluarkan bisa meracuni tubuh. Racun tersebut justru berbahaya bagi organ-organ vital manusia sehingga organ vital manusia lama kelamaan akam mengalami kerusakan.
Alat ekskresi pada manusia ada empat yaitu bagian-bagian ginjal, kulit, paru-paru dan juga hati. Alat ekskresi itu memiliki fungsi dan peran masing-masing. Tidak hanya itu saja, sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh masing-masing organ itu tergolong berbeda. Zat cair berupa urin akan dikeluarkan oleh alat ekskresi ginjal, zat cair berupa keringat akan dikeluarkan melalui kulit. Paru-paru akan mengeluarkan karbondioksida dan hati akan mengeluarkan urea.
Berikut adalah penjelasan dari sistem ekskresi pada manusia :

1. Ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Ginjal bisa dikatakan sebagai organ vital bagi manusia. Meski ukurannya kecil, ginjal memiliki peranan yang penting. Ukuran ginjal hanya sebesar biji kacang merah. Letak ginjal tersebut ada di rongga perut belakang, selain itu ginjal juga ada di sebelah kiri pinggang manusia. Ketika ginjal dipotong, akan tampak tiga lapisan yaitu kulit ginjal, medulla dan juga pelvis. Fungsi utama ginjal adalah melakukan penyaringan terhadap darah di dalam tubuh, mengatur kadar keseimbangan air yang ada di dalam tubuh dan yang terakhir adalah sebagai pengatur kosentrasi garam yang ada di dalam tubuh. Sebagai alat eksresi manusia, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses ekskresi manusia.
Tahapan yang akan dilalui ginjal itu adalah sebagai berikut ini:
a. Penyaringan
Bagian ginjal yang berfungsi untuk menyaring cairan adalah bagian glomerulus. Cairan sebelum sampai ke glomerulus akan disimpan di Bowman. Cairan yang bisa disaring oleh ginjal berupa urea, glukosa, air, ion dengan jenis anorganik misalnya adalah natrium, kalium, kalsium dan klor. Darah dan juga protein tetap akan disimpan di pembuluh darah kapiler, hal itu dikarenakan darah dan juga protein tersebut tidak dapat menebus glomerulus. Cairan yang disimpan di bagian bowman ginjal disebut dengan urin primer. Urin itulah yang nantinya disimpan oleh ginjal kemudian akan dikeluarkan sebagai zat sisa metabolisme.
b. Reabsorbsi
c. Augmentasi
Bagian-Bagian Ginjal
Setelah mengetahui tahapan-tahapan yang terjadi di ginjal, ada baiknya kita mengetahui bagian ginjal yang ada di dalam tubuh manusia. Berikut ini adalah bagian ginjal yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia:
a. Kulit Ginjal
Di dalam kulit ginjal ada jutaan nefron yang tersusun dari badan malpighi. Badan malpighi itu juga ada bagian penyusunnya, bagian penyusun pada lapisan malpighi terdiri dari glomerulus yang dikelilingi oleh kapsul ginjal bernaman Bowman dan tubulus. Tubulus ada tiga macam jenisnya yaitu :
  • Tubulus kontortus proksimal.
  • Tubulus kontiortus distal.
  • Tubulus kolektivus.
b. Sumsum Ginjal Atau Medula
Di dalam sumsum ginjal terdapat beberapa bagian yang memiliki bentuk seperti piramida atau kerucut. Dalam sumsum ginjal ada lengkung henle dimana lengkung itu sebagai penghubung tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
c. Pelvis
Pelvis atau rongga ginjal menjadi tempat muara tubulus, bisa dikatakan bahwa pelvis ini akan menjadi penampungan sementara untuk urin yang dikeluarkan oleh ginjal. Setelah ditampung di rongga ginjal atau pelvis urin itu akan menju ke kandung kemih, setelah di kandung kemih urin akan menuju ke ureter selanjutnya akan menuju ke uretra.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Urin Manusia
Komponen urin yang terdiri dari air, urea, asam urat, amonia, empedu, garam dan juga zat beracun dimana jumlah volumenya akan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor yang mempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan adalah sebagai berikut ini:
a. Volume Air – Volume air yang diminum merupakan faktor pertama yang menentukan banyak sedikit jumlah urin yang dikeluarkan oleh tubuh. Fungsi ginjal yang normal, jika orang meminum air dengan jumlah yang banyak dia akan mengeluarkan urin dalam jumlah yang banyak pula. Jika jumlah air yang dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit maka urin yang dikeluarkan jumlahnya sedikit pula.
b. Garam – Mengkonsumsi sedikit garam bisa berpengaruh dalam jumlah urin yang dikeluarkan. Hal itu dikarenakan garam yang terlalu banyak didalam darah harus dikeluarkan dalam bentuk urin.
c. Hormon – Hormon juga berperan dalam jumlah urin yang dikeluarkan oleh tubuh. Hormon anti diuretik berperan dalam mengatur kadar air yang ada di dalam darah manusia.
d. Kondisi – Kondisi tertentu  seperti cuaca, iklim dan musim berpengaruh terhadap jumlah urin yang dikeluarkan. Urin akan banyak dikeluarkan ketika musim penghujan sedangkan saat musim kemarau, urin akan berjumlah sedikit.
e. Stimulasi Syaraf – Menstimulasi di bagian syaraf tertentu juga berperan dalam pengeluaran urin.

2. Kulit

Kulit juga merupakan alat ekskresi merupakan banyak manusia yang tidak menyadarinya.  Kulit adalah jaringan yang ada di bagian luar tubuh. Kulit juga memiliki banyak lapisan serta memiliki banyak fungsi. Berikut ini adalah bagian-bagian kulit manusia yang harus kita ketahui:
a. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit bagian luar dan sangat tipis. Lapisan epidermis ini bisa dilihat oleh manusia. Lapisan epidermis memiliki dua lapisan, yaitu sebagai berikut ini:
  • Lapisan tanduk – Lapisan ini berada di lapisan epidermis bagian luar. Ciri dari lapisan ini adalah lapisan tanduk terdiri dan tersusun dari sel-sel kulit yang telah mati, lapisan ini akan mudah terkelupas, di dalam lapisan ini tidak ada pembuluh darah dan juga serabut syaraf sehingga jika lapisan kulit ini mengalami pengelupasan dan mengeluarkan darah tidak akan terasa sakit sebab serabut syaraf dan pembuluh darahnya tidak ada.
  • Lapisan malpighi – Lapisan ini berada di bawah lapisan tanduk. Warna kulit pada manusia dipengaruhi oleh lapisan kulit ini. Ciri dari lapisan kulit malpighi ini adalah lapisan tersebut tersusun dari sel-sel kulit yang masih hidup, di dalam lapisan ini ada pigmen yang nantinya bisa memberikan warna pada kulit, lapisan malpighi bisa melindungi lapisan kulit dibawahnya dari sengatan sinar matahari.
b. Lapisan Dermis
Lapisan ini ada di bawah lapisan kulit epidermis. Lapisan ini memiliki jaringan yang lebih tebal dibandingkan dengan lapisan kulit epidermis. Di dalam lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, berikut ini adalah jaringan yang ada di lapisan dermis:
  • Lapisan ini memiliki pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut zat-zat makanan untuk rambut kulit.
  • Di dalam lapisan kulit ini ada kelenjar keringat yang berfungsi utnuk menghasilkan keringat dari pori-pori kulit.
  • Bagian ujung syaraf lapisan ini terdapat korpuskulus pacini, korpuskulus meissners, korpuskulus ruffini, reseptor yang berfungsi untuk menghasilkan rasa nyeri dan yang terakhir adalah korpuskulus krause.
  • Kelenjar minyak yang berfungsi sebagai penghasil minyak. Minyak ini berfungsi untuk membuat rambut terasa lembab dan menghindarkan dari kulit agar tidak kering.
  • Kantong rambut ada di jaringan kulit dermis. Tugas kantong rambut itu adalah untuk tempat pertumbuhan rambut dan pelekatan rambut.
c. Lapisan Bawah Kulit
Dalam lapisan ini ada jaringan lemak  yang berfungsi untuk menahan suhu tubuh yang panas dan menjaga bagian dalam tubuh dari terkena benturan.
Proses Pengeluaran Keringat Oleh Kulit
Setiap hal yang dialami oleh tubuh manusia pasti ada prosesnya sendiri-sendiri. Manusia setiap harinya akan mengelurkan keringat sebanyak 225cc. Keringat yang dihasilkan oleh kulit berasal dari kelenjar keringat ayang ada di lapisan kulit dermis, kelenjar keringat tersebut tersebar di seluruh jaringan kulit dermis.
Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan proses pengeluaran keringat oleh kulit yang harus diketahui :
  • Pengeluaran keringat yang ada di tubuh manusia dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem yang ada di syaraf pusat yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh badan manusia yang menghasilkan enzim bradikinin.
  • Enzim bradikinin bermanfaat untuk mempengaruhi fungsi dari kelenjar keringat yang ada di lapisan dermis kulit.
  • Fungsi kelenjar keringat juga banyak dipengaruhi oleh suhu di lingkungan sekitarnya dan juga suhu pembuluh darah. Suhu pembuluh darah juga akan berpengaruh untuk pengeluaran keringat yang ada di dalam tubuh manusia. Jika suhu lingkungan tinggi, maka suhu pembuluh darah juga tinggi sehingga bisa merangsang terhadap hipotalamus.
  • Rangsangan yang diterima oleh hipotalamus akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk bisa melakukan penyerapan terhadap air, garam, urea dan berbagai macam zat sisa metabolisme tubuh manusia.
Alasan Orang Berkeringat
Berkeringat tanpa kita sadari bermanfaat untuk tubuh manusia itu sendiri, sayangnya banyak orang yang tidak sadar dengan hal tersebut. Berikut ini adalah pentingnya keringat bagi tubuh manusia :
  • Keringat bisa berguna untuk menjaga suhu tubuh tetap – Hal itu dikarenakan jika suhu tubuh menagalami kenaikan maupun penurunan beberapa derajat saja dari suhu normal bisa menyebabkan tubuh terkena bahaya.
  • Berkeringat bisa membuat suhu tubuh menjadi dingin – Kelenjar keringat bisa menghasilkan keringat yang menguap di atas permukaan kulit, penguapan inilah yang akan mendinginkan suhu panas tubuh seseorang. Cara pendinginannya adalah dengan memindahkan panas yang ada di pembuluh darah manusia ke kulit dan juga udara yang ada di sekitar manusia tersebut.
Faktor-Faktor Pemicu Keringat
Keringat tidak bisa muncul dengan sendirinya, keringat bisa muncul karena ada faktor pemicunya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang bisa digunakan sebagai pemicu munculnya keringat di dalam tubuh manusia:
1. Aktifitas Tubuh Meningkat – Tubuh yang memiliki peningkatan aktifitas bisa memicu munculnya keringat di permukaan kulit, hal itu dikarenakan aktifitas yang meningkat bisa memicu kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat.
2. Suhu Lingkungan Meningkat – Seperti saat ini dimana cuaca panas dan terik produksi keringat akan lebih banyak dibandingkan biasanya. Hal itu dikarenakan suhu lingkungan yang panas bisa membuat suhu tubuh juga panas, jika suhu tubuh panas akibatnya adalah akan terjadi rangsangan terhadap hipotalamus.
3. Emosi – Emosi yang meningkat dan tidak stabil bisa memicu pengeluaran keringat di dalam tubuh. Saat seseorang gugup, emosi dan lain sebagainya bisa mudah berkeringat dikarenakan emosi bisa memicu terjadinya hipotalamus.

3. Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ vital pada manusia, hal itu dikarenakan paru-paru memiliki fungsi yang penting untuk tubuh manusia. Paru-paru memiliki fungsi untuk sebagai berikut ini:
  • Mengatur pertukaran O2 dan juga CO2. O2 dibutuhkan oleh tubuh sedangkan CO2 tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga CO2 itu perlu dikeluarkan. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh paru-paru merupakan zat sisa hasil pernafasan manusia berupa COatau karbondioksida.
  • Paru-paru memiliki fungsi untuk menjaga asam basa di dalam tubuh agar seimbang. Jika terjadi asidosis atau kelebihan asam di dalam tubuh, paru-paru itu akan mengeluarkan karbondioksida yang sifatnya asam.
Proses Pengeluaran Karbondioksida Melalui Paru-Paru
Manusia belum tahu secara benar bagaimana paru-paru mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh manusia. Berikut ini adalah proses pengeluaran karbondioksida yang dilakukan oleh paru-paru:
  • Karbondioksida akan diangkut melalui tahapan-tahapan secara berantai. Tahapan tersebut disebut dengan pertukaran klorida.
  • Pertukaran klorida memiliki mekasnisme berupa darah yang ada di bagian alveolus paru-paru akan mengikat oksigen.
  • Oksigen yang diikat tersebut akan diangkut ke dalam sel-sel jaringan.
  • Di dalam sel jaringan tersebut, darah juga akan mengikat karbondioksida yang dikeluarkan bersamaan dengan air. Karbondioksida dan air yang dikeluarkan oleh paru-paru itu dikeluarkan dalam wujud uap air.

4. Hati

Hati merupakan organ penting bagi manusia. Hati juga memiliki fungsi penting bagi organ tubuh manusia. Berikut ini adalah fungsi hati manusia yang perlu kita ketahui :
a. Penghasil Getah Empedu – Fungsi hati yang pertama adalah penghasil getah empedu. Getah empedu tersebut merupakan hasil metabolisme dari perombakan darah merah di dalam tubuh manusia. Getah ini sebenarnya ditampung oleh kantung empedu setelah itu getah itu akan disalurkan ke bagian usus 12 jari. Getah empedu memiliki dua komponen sebagai penyusunnya yaitu garam empedu dan juga zat warna empedu.
b. Menghasilkan Urea – Urea adalah zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan sebab jika tertimbun di dalam tubuh bisa menyebabkan racun bagi tubuh itu sendiri. Urea adalah zat sisa hasil metabolisme dalam perombakan protein.
Bagian-Bagian Ekskresi Pada Hati
Berikut ini adlaha bagian-bagian ekskresi pada hati manusia yang harus diketahui :
  1. Vena cava inferior.
  2. Penampang anterior.
  3. Penampang posterior.
  4. Ligamentum falsiform.
  5. Ligamentum triangular kiri.
  6. Lobus kaudatus.
  7. Lobus kiri.
  8. Ports hepatis.
  9. hepatica.
  10. porta.
  11. caudatus
  12. hepatica
  13. Lobus quadrates.
  14. Ligamentum teres.
  15. Ductus biliaris.
  16. Empedu.

"Sekian & Terima Kasih"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar